7 Penyebab Perut Kembung Dan Buncit Yang Harus Diwaspadai

Buncit
Share
Tweet
Pin
Share
0 Shares

Sobat sehat, saya sering mendapatkan banyak pertanyaan “ kenapa sih perut saya buncit?, kenapa sih kok perut saya kembung?” Buncit disini bukan buncit karena gemuk ya, jadi disini yang dimaksud perut buncit adalah karena perut seperti berisi udara serta disertai gejala-gejala seperti tidak enak badan, lemas, nafsu makan menurun, sering sendawa. Jadi disini saya akan menjelaskan kenapa sih perut kok bisa kembung?
Kenapa Perut Bisa Kembung? 

7 Penyebab Perut Kembung Dan Buncit

7 Penyebab Perut Kembung Dan Buncit Yang Harus Diwaspadai
Designed by freepik

1. Dispepsia atau Maag

Dispepsia di Idonesia dikenal dengan sakit maag, ada juga yang menyebutnya asam lambung naik. Dispepsia ini sering dialami oleh banyak orang dengan penyebab yang bermacam-macam, seperti telat makan, makan makanan pedas dan berminyak dan sebagainya.

2. Konstipasi atau Sembelit

Konstipasi sering disebut dengan sembelit atau susah buang air besar yang disebabkan oleh  pola makan.

Penyebab Konstipasi adalah:

  1. Kekurangan Serat
  2. Kekurangan Air Mineral

Tergantung dari gerakan peristaltik usus anda. Jika gerakan peristaltik pada usus anda lambat maka akan sulit buang air besar. Lalu bagaimana caranya agar gerakan peristaltik usus saya berjalan lancar dan dapat bekerja dengan baik? Caranya adalah dengan olahraga yang rutin agar kontraksi usus besar dapat bekerja dengan baik.

Konstipasi memang terlihat sepele dan terkesan hal yang sudah biasa, tapi jika dibiarkan dalam jangka panjang, maka hal ini tidak baik untuk usus besar anda. Lama-kelamaan akan terjadi komplikasi pada usus anda dan akhirnya akan menyebabkan penyakit yang lebih parah yaitu Wasir.  

Dan Jika anda membiarkan wasir itu lebih lama lagi maka akan menjadi kanker. Kotoran dalam usus besar anda terkumpul sangat lama didalam usus besar, dan yang kita tahu didalam usus besar terjadi penyerapan cairan, lalu akhirnya sisa kotoran akan mengeras dan tertinggal didalam usus, dan perlu anda ketahui bahwa kotoran tersebut mengandung bakteri, jika bakteri tersebut terlalu lama tersimpan didalam usus maka akan menjadi racun dalam bentuk gas, yang akhirnya membuat perut menjadi kembung.

3. Gangguan Usus Kronis

Contoh gangguan ini adalah IBS atau Irritable Bowel Syndrome atau juga penyakit usus seperti Ulcerative Colitis dimana terjadi peradangan pada usus besar dan rectum.

4. Alergi Makanan Tertentu

Perut kembung juga bisa disebabkan oleh Alergi makanan, atau Hypersensitive atau Intoleransi terhadap makanan tertentu. Saya berikan contoh anda yang Intoleran terhadap laktosa misalnya susu sapi. Jadi jika anda mengkonsumsi susu sapi maka  perut anda akan terasa diare atau kembung.

Ada juga yang alergi terhadap telur. Jadi setiap orang memiliki sensitivitasnya masing-masing terhadap makanan tertentu. Jadi jika anda alergi terhadap makanan tertentu coba kurangi mengkonsumsi makanan tersebut.

Mungkin Anda juga bisa mengkonsultasikan dengan dokter anda terkait makanan apa saja yang dapat membuat anda alergi dan tentunya dengan disertai solusi yang tepat.

5. Pertumbuhan Bakteri Berlebihan Pada Usus Halus atau Usus Kecil

Di usus halus sebenarnya tidak terdapat terlalu banyak bakteri, namun jumlah bakteri banyak terdapat diusus besar. Tetapi jika terjadi pertumbuhan bakteri yang banyak pada usus kecil atau usus halus maka akhirnya akan menghasilkan gas sehingga membuat perut menjadi kembung.

6. Penyumbatan Pada Usus atau Obstruksi Usus

Ada sebuah pengalaman, terdapat kota yang dijuluki sebuah kota penghasil pisang dan alhasil banyak anak-anak uyang usianya masih dibawah satu bulan sudah diberi makan pisang.

Sebenarnya kita tahu bahwa bayi yang usianya dibawah 6 bulan harus mendapatkan ASI Eksklusif. Maksud ASI Eksklusif adalah hanya diberikan ASI tanpa makanan lain, berarti pisang belum boleh diberikan pada anak berusia dibawah 6 bulan.

Dan pada waktu tertentu ada seorang ibu yang membawa anaknya masih bayi yang usianya baru usia satu minggu, dan ternyata setelah diperiksa perutnya sangat besar dan keras, dan setelah ditanya ternyata anak tersebut diberi makanan pisang sehingga perut anak tersebut menjadi besar dan keras. 

Pada usia 1 minggu pencernaan Bayi belumlah sempurna, Tubuh Bayi hanya bisa menerima ASI Eksklusif, karena diberikan pisang akhirnya ususnya tersumbat dan perlu penanganan serius tentunya dan tentunya anak tersebut harus di Operasi untuk memperbaiki kondisi usunya tadi, karena ususnya sangat besar.

Pesan

Karena banyak yang belum mengetahui edukasi tentang ASI Eksklusif. Saya ingin memberikan pesan untuk para ibu Agar tidak memberikan makanan apapun selain ASI Eksklusif saat bayi berusia dibawah 6 bulan.

Ada satu lagi penyakit pada bayi yang dapat membuat perutnya menjadi besar yaitu penyakit Hischsprung’s DiseaseHischsprung’s Disease adalah saat kondisi saraf pada usus bayi tidak terbentuk secara sempurna.

Memang Hischsprung’s Disease disini adalah bawaan waktu lahir yaitu saraf pada ususnya tidak terbentuk dengan sempurna. Nah, ini juga harus ada penanganan khusus yaitu dioperasi untuk dibuang bagian yang tidak sempurna tersebut.

Untuk detailnya sebaiknya anda mengunjungi dokter spesialis anda sehingga anda benar benar akan mengetahui apa yang seharusnya dilakukan untuk bayi anda, Anda bisa membawa bayi anda ke dokter anak

7. Terdapat Parasit Pada Saluran Pencernaan

Penyebab yang terakhir adalah terdapat parasit pada saluran pencernaan anda. Mungkin itu cacing, baik itu cacing pita atau cacing yang lainya, yang jelas itu membuat perut anda buncit dan kembung.

Oke jadi itu adalah 7 penyebab kenapa perut Anda bisa kembung dan buncit. Jadi jangan tanya lagi dikolom komen “Kenapa ya perut saya bisa buncit dan kembung” karena saya sudah menjelaskanya secara rinci diatas. 

Pesan

Mungkin Banyak masyarakat Indonsia yang jika perutnya kembung, semua dimasukkan pada satu penyakit yaitu Masuk Angin, dan obatnya biasanya adalah kerokan.

Tidak salah jika anda berpikir seperti itu, tapi coba analisa lagi, jika dengan kerokan kembung anda tidak sembuh sebaiknya anda kunjungi dokter anda. Oke semoga Penjelasan tadi dapat bermanfaat bagi anda semua.

Terimakasih dan sampai jumpa

Perhatian!

Artikel Ini bukan untuk menggantikan peran dokter.

Share
Tweet
Pin
Share
0 Shares

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*