Kenali Tanda-Tanda Kosmetik Berbahaya Menurut BPOM
Halo sobat sehat, kali ini saya akan memberikan informasi mengenai tanda-tanda kosmetik berbahaya menurut bpom.
Belakangan ini banyak sekali produk kecantikan atau produk kosmetik yang beredar di pasaran yang mengandung bahan berbahaya.
Nah, Anda tahu tidak sih, bahwa bahan berbahaya tersebut dapat menyebabkan : iritasi, infeksi, kanker, ataupun gangguan di organ tubuh lainnya.
Sebaiknya sebelum Anda membeli atau memakai produk kosmetik dan kecantikan, Anda harus mengetahui terlebih dahulu komposisi dan kandungan apa yang terkandung di dalamnya.
Merkuri atau air raksa adalah logam yang dalam kondisi normal berbentuk cairan, berwarna abu-abu, tidak berbau dan tidak larut dalam air maupun alkohol, tetapi larut dalam asam dan lemak.
Merkuri biasa di temukan di sabun, krim pemutih ataupun di produk – produk kecantikan mata seperti maskara ataupun pembersih riasan mata.
Merkuri bersifat korosif atau merusak kulit. Jika Anda mengoleskan merkuri pada kulit Anda, maka akan menyebabkan lapisan kulit Anda menipis, dan paparan yang tinggi terhadap merkuri dapat membahayakan kesehatan tubuh Anda, terutama kerusakan pada sistem syaraf, ginjal ataupun pencernaan.
Pada ibu hamil dan menyusui yang menggunakan produk – produk yang mengandung merkuri, dapat membahayakan anak atau bayi mereka.
Bahan-bahan berbahaya Apa saja yang terkandung dalam kosmetik?
Berikut bahan-bahan berbahaya yang terkandung dalam kosmetik:
1. Formalin
Formalin biasanya digunakan untuk membasmi sebagian bakteri, nah oleh karena itu formalin paling sering digunakan untuk desinfektan ataupun bahan pengawet.
Formalin bersifat karsinogenik ataupun dapat memicu kanker. Nah, pada produk – produk kosmetik biasanya formalin ditemukan pada pengeras kuku, jika kulit terpapar formalin dalam kadar yang tinggi dapat menyebabkan iritasi kulit.
2. Phthalates
Phthalates merupakan senyawa yang biasa di pakai di industri untuk membuat plastik menjadi lebih lentur dan elastis. Dalam kondisi tertentu phthalates bisa bersifat karsinogenik atau memicu kanker.
Phthalates dalam kosmetik dapat ditemukan pada shampo, hair spray, cat kuku ataupun parfum. Bagi Anda ibu hamil sebaiknya hati – hati menggunakan kosmetik yang mungkin mengandung zat ini karena dapat membahayakan kesehatan janin.
3. Paraben
Paraben adalah bahan yang biasa digunakan di dalam produk – produk kecantikan sebagai bahan pengawet. Nah, paraben ini berfungsi memperpanjang usia produk dan mencegah produk kecantikan tersebut terkontaminasi oleh bakteri ataupun jamur. Paraben ini biasa di temukan pada lotion ataupun sabun cuci muka.
Namun penggunaan paraben tidak sepenuhnya berbahaya, karena pada tingkat tertentu paraben tetap dianggap aman pada 0,01 % sampai 0,3 % paraben tetap aman dalam tubuh Anda.
Jika Anda khawatir produk – produk yang Anda pakai mengandung paraben, sebaiknya Anda memeriksa labelnya terlebih dahulu sebelum memakainya ya.
4. Hidrokinon
Hidrokinon adalah zat pemutih yang sering digunakan dalam kasus pigmentasi, seperti flek ataupun kulit kusam.
Cara kerjanya adalah menghambat pigmen melanin, sehingga flek – flek di dalam kulit memudar dan mendekati warna kulit asli.
BPOM mengatakan, bahwa penggunaan hidrokinon hanya boleh digunakan dalam pewarna rambut dengan kadar maksimal 0,3%, dan bahan pembuat kuku buatan dengan kadar maksimal 0,02%. Karena penggunaan hidrokinon dalam jangka panjang dapat menyebabkan hiperpigmentasi, yaitu menggelapnya warna kulit yang disebabkan bertambahnya pigmen melanin.
Mengurangi Resiko Penggunaan Kosmetik yang Berbahaya
Untuk mengurangi resiko dari penggunaan kosmetik yang berbahaya, ada beberapa cara nih yang bisa Anda lakukan :
- Cara yang pertama adalah cermat dalam memilih dan membeli produk kosmetik, jadi Anda jangan cepat terbujuk oleh iklan yang sekilas terlihat cepat memutihkan atau mencerahkan kulit. Anda tidak tahu kandungan apa yang sebenarnya terkandung didalamnya.
- Cara yang kedua adalah cermat dalam menggunakan kosmetik. Sebelum Anda menggunakan kosmetik, ada baiknya uji coba terlebih dahulu pada kulit Anda, apabila terjadi iritasi sebaiknya hentikan penggunaan produk tersebut.
- Cara yang terakhir adalah cermat dalam membaca kandungan apa yang terdapat di dalam kosmetik tersebut. Jangan lupa untuk selalu memeriksa cara penggunaan, komposisi, tanggal kadaluwarsa kosmetik yang akan Anda pakai, dan pastikan produk terintegrasi BPOM.
Oke sobat sehat, mungkin itu dulu informasi tentang kosmetik pada artikel kali ini, semoga artikel ini dapat bermanfaat untuk Anda dirumah.
Terimakasih
Leave a Reply